Akhirnya demam FMA saya kembali lagi =3
setelah hampir setengah tahun vakum dari baca fanfiksi FMA akhirnya saya memutuskan untuk baca lagi.
Dan lagi-lagi saya tergila-gila dengan tokoh yang satu ini. Fufufu~
Err--- ini mungkin bakal jadi ramblingan singkat, tapi yasudahlah, soalnya saya yakin temen saya juga bosen denger saya cerita tentang Roy Mustang sambil fangirlingan nggak jelas--seperti di kelas tadi.
Roy Mustang. Teman-teman yang sudah pernah baca manga Fullmetal Alchemist ataupun pernah nonton animenya, baik yang 2003 ataupun Brotherhood(2009) pasti kenal dengan kolonel yang satu ini. Mungkin dia lebih terkenal karena cita-citanya untuk membuat anggota wanita angkatan militer Amestris memakai rok mini *bukan cita-cita sebenarnya, eh gatau ding*. Mungkin memang dasar-nya mesum kali ya =w= #eh
Tapi jangan salah loh, begitu-begitu dia nggak seburuk(?) kelihatannya. Ya, ya, saya tahu teman-teman juga tahu. haha #plak
tapi sekarang saya mau ngerambling soalnya, ini cuma pendapat saya soal Roy Mustang sih, kalo salah, yaudahlah. haha xD
Roy Mustang, Flame Alchemist. Roy, dari bahasa Prancis kuno, artinya raja. (http://fma.wikia.com/wiki/Roy_Mustang) Pas banget yah, kan di permainan catur ada Pawn(Kain Fuery), Bishop(Vato Falman), Knight(Jean Havoc), Rook(Heymans Breda), Queen(Riza Hawkeye), sama King(sisanya, Roy Mustang xD). The King has infinite value but he's the most vulnerable piece in the game. He's nothing without the others, but without him they'll lose.
Yang bikin saya tertarik (awalnya) sama karakter yang satu ini adalah karena.... dia itu manipulatif, emm oke, mungkin bukan manipulatif sih tapi cerdas dan bisa memanfaatkan keadaan. Keren! Saya langsung jatuh cinta waktu pertama kali tokohnya muncul di manga. Yang hebat juga... Dia peduli banget sama anak buahnya x3
Dan juga saya suka karena dia itu idealis. Dia bisa dibilang chara yang bikin saya tetap idealis sampe sekarang.
Orangnya nggak mau orang-orang yang dia peduliin menyerah. Jadi inget waktu Havoc udah mohon-mohon untuk dibuang, tapi Roy tetep keras kepala nggak mau ngelakuin itu(FMAB). Dan waktu muda dia itu naif sekali dan punya mimpi yang besar. Sampai sekarang mungkin masih naif juga deh. Haha. Dan yang pasti dia itu a good tactician, a good strategist. Kalau menyangkut hubungannya sama Ed, entah kenapa saya merasa mereka kayak bapak sama anak =w=
Yang menyeramkan dari Roy itu... waktu di volume 25 kalo ga salah, saya rasa dia sudah hampir jadi gila =w=
Waktu baca pertama kali saya sampe "Noooooo Roy, jangan jatuh ke sanaaaa T.T"
Dan waktu awal, saya pikir Roy nggak ada adegan nangis, tapi dengan cepat dibuktikan salah, ternyata ada. Rasanya jadi ikut nangis sama dia waktu Hughes meninggal. Ini nih, Roy Mustang:
Roy Mustang, Riza Hawkeye, Maes Hughes. Berurutan dari depan ke belakang.
Dia itu emang keren banget yah =3
Tuesday, 24 January 2012
Sunday, 22 January 2012
FMA vs FMAB
Fullmetal Alchemist sendiri mengisahkan tentang kakak-beradik, Edward Elric dan Alphonse Elric, yang berusaha untuk mendapatkan kembali tubuh mereka yang diambil oleh The Truth sebagai 'ongkos jalan' melihat kedalam gerbang kebenaran saat mereka mencoba menghidupkan kembali ibunya dengan human transmutation. Perjalanan mereka bisa ditonton di FMA baik yang 2003 dan Brotherhood.
Apa sih beda-nya yang 2003 sama Brotherhood? Nah, saya akan memperlihatkan sedikit perbedaan dari kacamata orang awam saja, masalahnya saya juga nggak ngerti sama yang namanya plot dan macam-macam itu.
Fullmetal Alchemist
Kalau nggak salah lebih dikenal sebagai FMA 2003, ya karena mulai ditayangkan pada tahun itu. Err-- sebenarnya untuk FMA 2003 ini saya baru nonton tahun ini (telat 8 tahun orz). Beberapa hal yang membedakan dari Brotherhood yaitu tokoh-nya, terutama tokoh antagonis: Dante, sifat dari beberapa tokoh-tokohnya, jalan cerita-nya, dan ending-nya.
Fullmetal Alchemist: Brotherhood
Saya nggak tau sih ditayangkan mulai kapan. Tapi saya nonton tahun lalu. Ceritanya lebih mengarah ke manganya Hiromu Arakawa-sensei. Di Brotherhood, tokoh utama antagonisnya disebut Ayah, awalnya hanya makhluk kecil dalam botol (seinget saya itu di volum 19, saya nggak inget episode berapa). Perbedaan lainnya sudah disebut diatas.
Pertama kali saya mengenal Fullmetal Alchemist dari manga-nya yang saya baca di internet, sekitar tahun 2009 akhir. Jujur saja sih, kalau saya pribadi, saya lebih suka sama Brotherhood. Menurut saya ceritanya sangat epik. Epik sekali. Alasan utama sih, karena jalan cerita dan ending-nya itu. Dan saya lebih suka Ayah daripada Dante sebagai antagonis utama. Kalau di 2003, Ed dan Al akhirnya terpisah dimensi, dan Al yang kembali dari gerbang kebenaran itu berumur sama ketika dia melakukan transmutasi, selain itu Al lupa ingatan tentang perjalanannya sebelumnya, sedangkan Ed dan Hohenheim nampaknya berakhir di Jerman. Kalau di Brotherhood, Ed mengorbankan alchemy miliknya untuk mengembalikan tubuh Al, jadi Ed hidup tanpa alchemy. Buat saya, itu nggak terduga... Mengorbankan kemampuan alchemy, siapa yang pernah menduga Ed bakal ngorbanin kemampuan alchemy-nya itu? Biarpun saya lebih suka sad ending, untuk kali ini entah kenapa saya lebih suka yang happy ending. Selain endingnya, saya juga lebih suka karakter Ed di Brotherhood. Di FMA 2003 Ed-nya terlalu sering nangis, kalau menurut saya sih. Mungkin karena saya baca manga-nya dulu, makanya Ed di 2003 terasa OOC. Ya, mungkin kalau yang lihat anime 2003 dulu, Ed di Brotherhood akan terasa OOC juga. Hmm, apalagi ya? =w=
ah, kalau masalah lagu sih, saya suka semuanya :3 Dan lagunya Laruku yang Ready Steady Go! buat opening itu rasanya cocok XD (FMA 2003); untuk yang Brotherhood sendiri saya sukaaaaaaaaaaaaa banget sama Again-nya YUI buat opening, bagus x3 selain itu... apa ya? =,= ah, yang jelas untuk musik, kedua FMA ini saya rasa sudah cukup memuaskan buat saya XD
Dan... ah, kalau kalian Royai-shipper mungkin akan fangirlingan liat episode 51-nya 2003, oh well, siapa yang nggak sih? Roy mainin rambutnya Riza, oke, itu memang sangat manis, tapi... ini agak menghancurkan buat saya... entah kenapa, padahal di Brotherhood pun si Roy peluk-peluk Riza habis si May Chang nutup lukanya Riza, tapi... ya, agak beralasan sih ya... Riza-nya kan hampir mati gitu... Lagian kan si Roy emang selalu gitu (kayaknya) sama semua anak buahnya (uh, jadi inget waktu Havoc ditusuk sama Lust T^T)
Segitu aja deh, nanti jadi spoiler buat yang belum nonton lagi... (emang ini ada yang baca ya?)
Tapi, ya, ini anime recommended banget sih. Soalnya bagus dan banyak moral value-nya. Dan, well, moral value yang disampaikan dengan dua jalan cerita berbeda. =D
Ini cuma pendapat sih, untuk lebih bagus yang mana silahkan tentukan sendiri :)
Subscribe to:
Posts (Atom)